Tuesday, April 1, 2008

AMANAH


AMANAH
Akhirnya manusia memberanikan diri memikul beban amanah itu. Sungguh sebuah keberanian yang spektakuler. Karena ia lahir justeru ketika semua peserta alam raya –langit, bumi dan gunung-gunung menolaknya. Tak satu pun diantara mereka yang mempercayai kemampuannya membawa amanah Maha besar itu.
Ternyata hidup adalah sebuah pertanggungjawaban. Ia bukan permainan. Sebab ia diberikan kepada kita atas dasar sebuah perjanjian maha sakral dengan Allah, Sang pencipta kehidupan. Dan bumi ini, tempat dimana kehidupan manusia disemaikan adalah panggung pementasan amanah. Tiap waktu yang kita lalui di setiap lorong kehidupan ini adalah jejak-jejak yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Setiap sisi ruang dan waktu harus merupakan implementasi ‘ibadah’ total kepada Allah. Sebab hanya dalam kerangka itu semua gerak kita memperoleh makna hakiki dimata Allah.
Dalam visi seorang muslim, ibadah itu diejawantahkan ke dalam dua kata ; imaroh dan khilafah. Inilah amanah besar yang dilimpahkan ke pundak manusia. Dan untuk amanah itu pulalah Allah berkenan meniupkan nafas kehidupan k dalam raga manusiawi kita. Sesungguhnya tingkat kesadaran kita tentang hakikat ini akan menentukan tingkat intensitas kehadiran jiwa dalam menjalani hidup. Sebab kesadaran itulah yang akan mengikat jiwa kita secara terus menerus dengan misi penciptaan kita. Seperti mata jiwa yang memiliki kesadaran begini selamanya kan terbuka membelalak menatap setiap jejak langkahnya.
Begitulah pada mulanya kesadaran amanat itu hinggap dalam jiwa dan akal Rasulullah SAW. Seterusnya ia menulari jiwa dan akal akal sahabat beliau. Dan dari telaga ksedaran inilah mereka meneguk mata air kecemerlangan. Sebab air telaga itulah yang memberi mereka ‘dorongan dan tenaga jiwa’ yang tak pernah kering. Nyaris tak pernah kita dengarkan bahwa usia dan segal hambatan duniawi lainnya merintangi gejolak jiwa mereka untuk berkarya dan berkarya. Bahkan dalm proses berkarya memberi dan lelah karenanya. Mereka justeru menemukan makna kehadiran mereka di panggung kehidupan ini, sesuatu yang memberi mereka kelezatan hidup.